Selasa, 27 Maret 2012

Terapi Menghindari Hipertensi


Saat ini sedang dilaksanakan demo besar-besaran di seluruh Indonesia. Para mahasiswa tampil menyuarakan aspirasinya untuk menolak kenaikan BBM. Bahkan serikat buruh juga beramai-ramai mendatangi gedung DPR, berharap pemerintah mendengarkan keluhan rakyatnya. Para ibu rumah tangga yang mungkin tidak bisa atau tidak mau ikut demo tersebut, sebenarnya sudah lama merasa pusing akibat rencana pemerintah tersebut. Bagaimana tidak...? BBM belum naik, tapi harga-harga sembako sudah mulai menanjak. Sang suami juga tidak mau kalah....mulai stress memikirkan bagaimana membagi gajinya. Kegalauan yang semakin besar itu bisa menyebabkan datangnya gejala tekanan darah tinggi, atau yang lebih populer disebut...h i p e r t e n s i...! 

Penyakit darah tinggi memang mudah kumat, terutama bila harus memikirkan pengeluaran setiap bulannya. Yang sudah lama mengidap penyakit ini, mungkin juga sudah bosan minum obat antihipertensi. Tapi, jika sudah berpotensi mendatangkan gangguan pembuluh darah serius, semisal stroke, pengendalian hipertensi memang tak lagi main-main. Supaya tidak bosan minum obat, sebenarnya lebih baik lagi kalau berusaha mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Berikut terapi perubahan gaya hidup menurut saran dari dr.Andry Hartono, DAN, Sp.GK :
1.       Berhenti merokok.
 Tidak dianjurkan juga minum kopi atau penambah energi secara berlebihan. 
 Kafein dapat memicu   kerja jantung, dan bisa menaikkan tekanan darah.
2.      Kurangi berat badan untuk orang yang terlalu gemuk, dengan cara berdiet.
3.      Olahraga  aerobik selama 30-45 menit setiap hari.
 Berenang perlahan, joging, senam ringan, bersepeda, dan dansa bisa menjadi pilihan aerobik 
 yang   cocok untuk dilakukan.
 Keseimbangan antara bekerja, olahraga, dan istirahat harus diperhatikan.
 Jaman sekarang ini, kebanyakan orang hanya memikirkan bagaimana mencari uang. 
 Tapi seringkali melupakan dirinya sendiri, sehingga kurang istirahat dan mengakibatkan penyakit.
5.      Relaksasi.

Semoga terapi di atas bisa menjadi masukan bagi penderita hipertensi, atau sebagai proses pencegahan supaya terhindar dari penyakit tersebut. Sebaiknya dilaksanakan mulai sekarang,sehingga...jika awal April nanti BBM benar-benar naik,  kita semua tidak perlu berhadapan dengan penyakit yang namanya hipertensi.


Silahkan baca juga artikel terkait di bawah ini :
http://obattradisionalhipertensi.com/ 
http://darahtinggi.info/ 
http://obatherbaluntuk.hipertensii.web.id/ 
http://majalahkesehatan.com/yang-perlu-anda-ketahui-mengenai-hipertensi/ 
http://medicastore.com/penyakit/4/Tekanan_Darah_Tinggi_Hipertensi.html 


Senin, 26 Maret 2012

Angin duduk

Kemarin siang, aku mampir di warung kecil dekat SMA ku dulu. Sudah lama aku tidak kesana, kangen dengan masakan si ibu warung. Setelah masuk, aku tidak melihat sosok beliau, hanya anak perempuannya, yang sudah lama aku kenal.Agak lama ngobrol  soal anak, iseng aku menanyakan tentang ibunya. Jawaban Mbak itu sungguh mengejutkan...ibu warung itu sudah meninggal dunia! Padahal beliau terlihat masih muda dan wajahnya segar, tidak tampak sedang menderita sakit. Ternyata...menurut cerita Mbak itu, memang tidak sakit. Ibu warung itu sedang menonton TV dan....langsung pergi untuk selamanya. Tidak ada penyakit jantung dll...perkiraan adalah karena angin duduk.

hhhhh...umur manusia, Tuhan yang menentukan.
Adik perempuan papaku alias tanteku, juga meninggal karena penyakit itu. Pulang dari kampus, Tante mengeluh pusing. Karena dikira masuk angin biasa, oleh pembantunya diolesi balsem dan dikerokin. Setelah itu beliau tidur. Paginya, saat dibangunkan , beliau sudah tidak bernyawa lagi.
Sebenarnya penyakit apa sih itu...?

Ternyata, angin duduk itu mempunyai nama keren...yaitu Sindrom Jantung Koroner Akut.
Hanya dalam 15 menit sampai 30 menit, orang yang terserang angin duduk bisa meninggal.
Menurut Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Prof DR dr Teguh Santoso.SpPD ,
" Jika kita tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks. Segeralah pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan Gawat darurat jantung. Tidak boleh lebih dari 15 menit setelah serangan nyeri pertama. Sindrom serangan jantung koroner akut banyak disikapi masyarakat dengan tindakan yang salah. Misalnya, penderita dikerok, diberi minuman air panas, atau diberi ramu-ramuan untuk mengeluarkan angin. Padahal, penderita bisa meninggal mendadak tanpa ada tanda-tanda sakit."

Kalau begitu...jangan sekali pun meremehkan penyakit!
Trus kalau kita sudah tahu, memang memiliki gangguan jantung, saran dari ahli jantung RS Jantung Harapan Kita dr. Santoso Karo-Karo MPH, SpJp...."Kemanapun kita pergi, bawalah tablet antiplatelet. Yang paling murah dan gampang di cari adalah aspirin. Obat ini selain bermanfaat sebagai pertolongan pertama mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali pembuluh darah yang tersumbat oleh thrombosit atau platelet (sel pembeku darah)."

Jadi ngeri membayangkan penyakit itu!
Tapi yang penting kita harus memiliki pola hidup yang sehat, itu merupakan pencegahan segala penyakit. Rajin berolahraga, cukup istirahat, hindari stress, dan makan teratur.


Silahkan baca juga rtikel terkait di bawah ini :
http://id.she.yahoo.com/apa-sih-angin-duduk-023000986.html
http://duniafitnes.com/health/angin-duduk-penyakit-apa-ini-dan-kenapa-begitu-berbahaya.html
http://infokesehatan101.blogspot.com/2012/06/angin-duduk.html
http://obatalamiku.com/tag/angin-duduk/


Sabtu, 24 Maret 2012

Melatih Kepedulian si Sulung

Mulai pagi,aku agak suntuk.
Pekerjaan rumah tangga menumpuk...(seperti biasanya)...
Anakku yang baru 13 bulan,Rafael..rewel minta digendong terus.
Untungnya Livia,anakku yang pertama, libur sekolahnya. Jadi aku berharap ada sedikit bantuan hari ini. Tapi,harapanku itu ternyata salah! Livia tidak mau dimintai tolong oleh mamanya yang sudah bingung lari kesana-kemari ini.
Sebenarnya itu bukan hal baru,setidaknya selama beberapa hari ini. Livia hanya ingin bermain dan nonton TV. Disuruh jaga Rafael yang lagi belajar jalan, juga dijawab dengan setengah hati. Tapi aku mencoba bersabar....sabar...dan,sabar....

Tapi, sabar ada batasnya kan?
Puncaknya siang tadi. Rafael menangis dengan nyaringnya,sudah ngantuk rupanya. Padahal sudah kugendong,tapi tangisnya tak berhenti. Tapi aku harus meminumkan obat batuk dulu untuk Livia. Aku suruh dia ambil obatnya di meja makan, sedangkan aku mencoba menenangkan Rafael. Apa jawaban Livia..? Dia ngomel,marah-marah...merasa itu bukan tugasnya sama sekali.
Astagaaaa....habis sudah kesabaranku!
Dengan kata-kata sedikit keras..(bukan membentak lho!)..aku jelaskan alasannya. Seperempat jam kemudian, dia tidur siang. Aku pandangi dia. Hhhhh..sebenarnya aku tidak ingin berkata keras Nak...tapi sesekali kamu harus diingatkan, supaya tidak bersikap jelek seperti itu. Kalau bukan mama atau papa yang mengingatkan, siapa lagi...?
Aku ingin dia sebagai anak pertama harus mulai belajar peduli dengan situasi sekitarnya, dalam hal ini di rumah. Kalau tidak dididik mulai sekarang, takutnya semakin parah dan tidak bisa diubah lagi.
Apalagi tahun ini dia masuk SD, dia harus belajar mandiri dan tanggap dengan apa yang terjadi di lingkungannya.
Yang pasti...semarah apapun aku pada Livia, aku tidak pernah memukul atau menyiksa secara fisik. Jangan sampai deh...!
Cukup mengingatkan saja. Kalau masih emosi, beberapa jam kemudian aku baru bicarakan lagi.
Malam ini, sebelum beli nasi goreng di tempat langganan kami...aku belikan dia pizza. Senyumnya yang lebar..membuat aku lega,anakku sudah ceria lagi. Semoga besok jadi anak yang lebih baik lagi.
Semoga kamu tidak benci mama ya Nak...ini semua karena mama cinta Livia... :)


Silahkan baca juga artikel terkait di bawah ini :
http://nasional.kompas.com/read/2012/08/03/16552636/Latih.Anak.Berempati.dengan.Berbagi
http://cetak.joglosemar.co/berita/latih-kepedulian-tumbuhkan-empati-29631.html