Rabu, 19 Juni 2013

Ranking 1

Ranking 1....pinter nggak tuhhhhhhhhhh...?????!!!!!!
hehe...tahu kan acara itu?
Ini salah satu acara kesukaanku, karena bisa nonton sambil ikut belajar. Banyak sekali pengetahuan baru yang bisa aku dapatkan di acara itu.
Eittttttt....tapi kali ini bukan acara itu yang ingin aku bahas!

Sebenarnya aku ingin sharing beberapa hari yang lalu.
Tapi apa daya...aku terkapar karena sakit flu berat, jadinya tertunda deh... hiks...
Nggak papa lah...yang penting sekarang aku udah mulai sehat, dan bisa sharing bersama kalian lagi, friends :)

Empat hari yang lalu, tepatnya 15 Juni 2013..adalah hari yang paling membahagiakan buat Livia.
Hari itu adalah hari kenaikan kelas, dan diumumkan bahwa dia berada di posisi ranking 1 di kelasnya. Bahkan untuk juara paralel, dia juga masuk sebagai juara 2.
Senangnyaaaaaa....akhirnya kerja keras dia selama belajar telah membuahkan hasil yang sungguh memuaskan!


Seperti yang pernah aku ceritakan, bahwa menemani anak seusia dia itu gampang-gampang susah! Bagi yang belum baca, silahkan dibuka lagi cerita lamaku disini.
Tapi syukurlah...aku bisa membantu anakku mencapai keberhasilan. Semoga untuk selanjutnya, dia bisa mempertahankan bahkan lebih meningkatkan lagi prestasinya....aminnnnn... :)

Artikel ini kelihatannya cukup narsis ya friends....hahahaha...
Tapi sungguh, aku bukan bermaksud menyombongkan diri.
Ini hanya luapan kegembiraanku, plus aku ingin membuktikan kalau cara yang kupakai selama ini, dan sudah pernah aku ceritakan pada kalian untuk menemani anakku belajar itu bisa berhasil.
Ya semoga bisa berhasil juga untuk anak-anak yang lain ya...sehingga bisa sukses semua studinya.

Cukup segini aja ya friends ceritaku hari ini.

Selamat menikmati liburan panjang..... :)




Baca juga sharingku mengenai belajar disini :
http://www.graciasstory.blogspot.com/2013/04/belajar-bahasa-inggris-bersama-anak-di.html
http://www.graciasstory.blogspot.com/2012/12/caraku-memotivasi-anak-tk-supaya-rajin.html

Selasa, 11 Juni 2013

Anak SMP Jadi Mucikari...????

Beberapa hari yang lalu ada lagi satu berita yang membuat geger Indonesia!
Setelah kasus pemukulan seorang pejabat pada seorang pramugari, kini negara kita dikejutkan oleh berita yang menurutku lebih menghebohkan lagi, bahkan lebih memprihatinkan.

Polisi akhirnya berhasil membongkar sebuah jaringan prostitusi di Surabaya, yang memperdagangkan siswi-siswi pelajar SMP dan SMA. Tapi yang benar-benar membuatku shock dan prihatin adalah mucikarinya adalah seorang pelajar SMP! Oh my God...kok bisa sihhhhh..... :'(



Ngeri banget dengernya!
Apalagi aku punya anak cewek, jadi takut membayangkan bagaimana pergaulannya nanti bila dia bertambah dewasa. Sekarang saja sudah sedemikian parahnya, gimana nanti....???

Mereka yang terjerumus ke dunia prostitusi, kebanyakan mempunyai alasan yang mirip. Diantaranya karena keadaan ekonomi keluarga, atau karena orangtuanya bercerai. Tapi ada juga yang melakukan itu karena sudah merupakan 'kebutuhan' atau gaya hidup. Apapun alasannya, dunia nista seperti itu tidak seharusnya dijalani. Tapi aku tidak bisa mengubah pemikiran orang-orang yang sudah terlanjur masuk dalam kehidupan itu. Yang aku bisa hanyalah...mencegah supaya anak-anakku tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah!

Selama ini ada yang orangtua yang berpikir, anak disekolahkan....jadi baik-buruknya anak tergantung pada didikan gurunya di sekolah. Padahal bisa juga di sekolah dia anak yang baik atau pendiam, tapi setelah pulang sekolah...dia mulai berkumpul dengan orang-orang yang 'salah pergaulan'.
Dan itu semua bisa dicegah, apabila orangtua memperhatikan pergaulan anaknya di dalam dan luar sekolah.

Bagaimana cara mencegahnya...???
Kita memberi kebebasan pada anak, boleh berteman dengan siapa saja. Tapi kita juga harus tahu siapa teman-temannya, mau pergi kemana, apa isi acara yang didatangi, dan sebagainya. Walaupun memberi kebebasan, tapi tetap diawasi dengan cara yang bijaksana, kita buat taktik "tarik-ulur". 
Bagaimana maksudnya?
Yaaaaa....mengawasi bukan berarti menguntit kemana pun anak pergi. Tapi bisa dengan cara mencari info dengan bertanya pada anak, atau temannya. Kalau kita merasa ada yang tidak beres, kita bisa melarangnya, tapi dengan disertai alasan yang masuk akal. Jangan hanya melarang tapi harus memberi pengertian juga.
Kalau dulu...saat aku masih sekolah, aku sering jengkel dan marah-marah apabila ortu tanya macam-macam tentang teman atau kegiatanku. Tapi sekarang, saat aku sudah jadi seorang ibu, dan melihat dunia pergaulan yang semakin 'bebas' seperti sekarang ini...aku jadi menyesal, kenapa aku dulu bersikap seperti itu pada ortu. Karena itu semua mereka lakukan demi kebaikanku...hhhhhhhh....

Sering mengajak sharing anak tentang kegiatan yang dia lakukan beserta teman-temannya yang terlibat di dalamnya.
Dengan seringnya kita berkomunikasi dengan anak, mereka akan merasa dihargai, dan lebih dekat dengan orangtuanya. Itu bisa mencegah dunia'gelap' mempengaruhinya. Kalau ada temannya datang ke rumah, coba ajak berkenalan dan ngobrol singkat, sehingga kita bisa menilai pribadinya.

Beri anak pengertian tentang baik-buruknya pergaulan sejak dini.
Jangan berpikir mulai mengajari anak saat dia sudah agak dewasa saja. Menurutku itu salah! Seperti narkoba misalnya. Mungkin anak usia kelas 1 SD akan sulit memahami tentang obat terlarang itu. Tapi, kita harus memberitahunya dengan kata-kata yang sederhana, supaya dia bisa mengerti dan lebih hati-hati. Karena para pengedar narkoba sekarang justru menjadikan anak-anak kecil ini sebagai sasaran empuknya.
Acara-acara di televisi juga banyak mempengaruhi perkembangan anak. Beberapa bulan yang lalu, aku melihat tayangan berita mengenai beberapa anak SD memperkosa teman sekelasnya. Nah lhooo...kalau sudah seperti itu, siapa yang tidak sedih?

Khawatir tentang pergaulan anak zaman sekarang bukan berarti tidak mau mempercayai anak. Tetap berikan kepercayaan pada anak, supaya dia tetap merasa dihargai sebagai seorang pribadi.
Tapi tetap waspada, dengan cara menjaga terjalinnya komunikasi yang baik antara orangtua dan anak. Dan gunakan bahasa yang lembut ketika berbicara dengan mereka, jangan dengan bentakan atau kata-kata yang kasar, itu akan membuat mereka 'lari' dari kita!

"Ada" setiap kali anak membutuhkan perhatian kita.
Itulah yang dibutuhkan anak. Ketika punya masalah dengan teman, guru, atau pelajarannya...mereka pasti mencari orangtuanya. Benar-benar sediakan waktu untuk mendengarkan curhatnya, membantu memberi saran atas masalahnya. Tapi kalau kita tidak mau peduli dengan mereka,dengan alasan sibuk misalnya...itu akan membuat mereka kesal. Dan bisa-bisa mereka akan lari ke tempat lain dan jatuh terjerumus ke dunia pergaulan yang salah.

Jangan terlalu mengekang, karena itu juga bisa membuat anak melakukan pemberontakan dan mencoba hal-hal yang jelek sebagai tempat pelariannya. Kita tidak mau menyesal kan friends....?

Anak memang lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah. Tapi bukan berarti pendidikan anak 100% di tangan gurunya. Karena peran orangtua yang mendidik di rumah juga sangat penting!
Kedua pihak saling melengkapi dalam membentuk pribadi anak.
Karena itu, mulai sekarang...kita harus lebih peka lagi akan kebutuhan anak. Bukan kebutuhan yang bersifat materi, tapi lebih pada kebutuhan perhatian dan kasih sayang.
Karena hanya itulah yang bisa membuat mereka tetap berada dalam pelukan orangtuanya dan terhindar dari segala pergaulan yang salah.

Semoga bermanfaat....
Selamat beristirahat friends ^_^




Baca ini juga ya friends :
http://graciasstory.blogspot.com/2012/11/10-hal-yang-tidak-boleh-dilakukan-pada.html
http://news.detik.com/surabaya/read/2013/06/11/130907/2270026/466/siswi-smp-jadi-mucikari-pengamat-pendidikan-anak-anak-ini-korban







Jumat, 07 Juni 2013

Pejabat Memukul Pramugari

Beberapa hari ini tengah ramai dibicarakan kabar mengenai seorang pejabat yang menampar seorang pramugari. Pejabat tersebut adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Bangka Belitung Zakaria Umar Hadi, menjadi tersangka atas kasus pemukulan terhadap pramugari Sriwijaya Air rute Bangka Belitung-Jakarta, Nur Febriani.


Waaaahhh...kok bisa ya itu terjadi?
Beliau ini kan seorang pejabat, yang mestinya bolak-balik naik pesawat untuk bepergian, seharusnya lebih tahu mengenai peraturan penerbangan.
Tidak memberi contoh yang baik pada masyarakat, malah menunjukkan arogansi pejabatnya!

Peraturan atau etika di pesawat sebenarnya bisa kita baca pada buku panduan yang biasanya tersedia di setiap tempat duduk penumpang. Tapi sayangnya masih banyak sekali penumpang yang kurang mengerti atau kurang kesadarannya mengenai aturan tersebut. Bahkan ada pula yang sudah tahu peraturan, tapi tetap melanggar, dengan alasan yang terlalu mementingkan diri sendiri. Padahal aturan itu dibuat demi keselamatan penumpang semuanya.

Seperti kasus sang pejabat di atas, Beliau tidak memikirkan keselamatan dirinya...bahkan seluruh penumpang, dengan alasan masih ada urusan yang harus diselesaikan. Ketika diingatkan, malah marah...???
hhhhhhhh...sungguh memprihatinkan.... :((

Sebenarnya kenapa sih ponsel harus dimatikan ketika naik pesawat?
Selain bisa mengganggu penumpang yang lain, ponsel bisa membahayakan seluruh penumpang pesawat.
Hp adalah alat elektronik yang dapat mengeluarkan/menerima gelombang radio yang sangat kuat.Ternyata frekuensi gelombang radio yang dipakai oleh Hp tersebut sama dengan frekuensi peralatan komunikasi yang digunakan oleh pilot di kokpit pesawat. Alat komunikasi di kokpit pesawat itu menggunakan serangkaian alat elektronik digital yang sangat sensitif terhadap frekuensi gelombang radio.
Karena frekuensinya sama, maka kedua frekuensi ini akan saling ''bertabrakan'', sehingga bisa mengakibatkan gangguan, terutama pada sistem komunikasi di pesawat. Nah, bila Hp dinyalakan, walaupun dibuat silent dan tidak ada sinyal, ponsel akan terus mencari sinyal. Hal inilah yang akan mengganggu komunikasi pilot di kokpit pesawat karena suara bising yang ditimbulkan dari Hp yang sedang mencari sinyal. 

Beberapa kasus kecelakaan pesawat, terjadi karena ada gangguan dari alat elektronik semacam ini.
Peralatan lain yang juga tidak boleh digunakan di pesawat adalah komputer, CD player, televisi dan game boy, juga radio.
Jadi...kalau friends mau naik pesawat, jangan lupa mematikan HP dan alat elektronik lainnya yaaaaa...biar selamat! Sabar dulu deh, tunggu sampai pesawat mendarat :)

Ada lagi aturan penting yang harus diperhatikan dan seringkali dilanggar oleh penumpang. Pramugari akan selalu mengingatkan dan memberi pengarahan, setiap akan take off penumpang diharuskan memakai sabuk pengaman. Ini juga demi keselamatan dan kenyamanan penumpang sendiri. Tapi yang sering terjadi, penumpang menyepelekan aturan ini, karena sabuk dianggap mengganggu.

Itu hanya sebagian kecil saja aturan yang harus dipatuhi penumpang pesawat.
Semoga dengan kejadian ini, tidak ada lagi penumpang yang 'nakal'...yang tidak mau peduli dengan keselamatan seluruh penumpang, hanya gara-gara alasan pribadi.
Akan lebih baik lagi, sebelum naik pesawat, pelajari dulu aturan yang seharusnya ditaati. Jadi keselamatan semua orang terjamin, dan kita tidak perlu ditegur orang lain...hehe.
Apa salahnya sih..taat pada peraturan? Itu kan juga demi keselamatan kita sendiri...ya nggak friends.. :)

Ok deh, semoga tidak ada lagi pelanggaran di pesawat. 
Dan yang lebih penting lagi...tidak ada lagi pejabat yang arogan, yang mencoba menunjukkan kekuasaannya, tapi bisa merugikan orang lain (baca : rakyatnya).





Untuk lebih paham akan aturan di pesawat, baca artikel ini ya friends....
http://www.cleo.co.id/life.career/travel/living.on.a.jet.plane/001/012/33 
http://www.alidabdul.com/2012/10/11/jadilah-penumpang-pesawat-yang-cerdas/
http://ranselkecil.com/tips/prosedur-etika-naik-pesawat-terbang/

Sabtu, 01 Juni 2013

Belajar Kerajinan Flanel (2)

Wahhhh...ternyata belajar kerajinan flanel itu sungguh mengasyikkan!
Aku mulai menekuni ketrampilan ini. Tiap hari belajar bersama Mbah Google...dan hasilnya lumayan! Aku mendapat pembeli pertama...padahal belum mulai jualan :D
Bagaimana sih ceritanya...???

Jepit rambut anakku banyak yang mulai rusak atau lepas hiasannya. Kasian kalau pergi ke sekolah memakai jepit yang ala kadarnya...tidak cantik gitu lohhhh...
Itulah awalnya...
Aku mulai menghias jepit rambutnya dengan kain flanel.
Ehhhhh...hari pertama dia pakai, ternyata teman-temannya langsung berebut membelinya!
Dan akhirnya, ada beberapa anak yang memesan jepit rambut flanel, dengan harga Rp 1000,- per piece...wkwkwkwk....
Dengan lugunya anakku memberi harga segitu, bagi dia sudah kebanggaan tersendiri bisa berjualan jepit karya mamanya. Yaaaa...ga papa, buat pelaris, pelaris.... :D

Itulah awalnya...
Akhirnya, aku berpikir...kenapa tidak aku seriusi saja kerajinan ini...kali aja bisa berkembang?!
Mulailah aku belajar dengan mencari contekan di Mbah Google, dan mempraktekkannya.
Dan inilah beberapa hasilnya ^_^





















Ini baru sebagian kecil aja, kalo mau dimasukkan sini semua ya ga cukup...hehe.
Dulu jahitanku sama sekali tidak rapi, setelah sering latihan, sekarang udah lumayan rapi. Dan udah belajar mencari ide kreasi sendiri.  Akhirnya, aku mulai berani memamerkan hasil karyaku kepada orang lain, dan ternyata banyak yang suka...senangnya :)
Dan sekarang aku mulai mencoba menjualnya di sekitar rumah, aku titipkan di sebuah toko di dekat rumah. Semoga bisa berkembang lagi usaha flanelku ini...harus tetap semangat!!!

Ayo teman-teman...yang ingin mendalami lagi kreasi flanel, jangan patah semangat!
Selalu belajar dan selalu mencoba lebih kreatif lagi...kali aja bisa berkembang menjadi usaha kita di rumah kannnn...


Selamat berkreasi friends.... ^_^
dan, terima kasih Livia... 
sudah memberi mama ide dan semangat untuk menekuni dunia flanel.. ^_^



Yang ingin mulai serius di bisnis flanel, bisa baca artikel ini ya :
http://graciasstory.blogspot.com/2013/01/belajar-kerajinan-flanel.html 

http://www.nupinupi.com/2012/11/keputusan-gila-menggantungkan-hidup.html http://www.kreasikerajinankainflanel.com/menulis-blog-kreasi-kerajinan-kain-flanel/ 


Selasa, 02 April 2013

Belajar Bahasa Inggris Bersama Anak Di Rumah

Ada yang pusing pada saat mengajari anaknya yang sudah mulai sekolah?
Saya yakin, para mama di seluruh nusantara ini PASTI pernah merasakan hal itu.
Seperti yang pernah aku bahas di artikel sebelumnya, bahwa kurikulum sekarang terlalu berat untuk anak. Terutama yang masih duduk di TK dan kelas 1 SD. Karena itu, kita sebagai orangtua harus telaten dan kreatif pada saat mengajari anak.

Salah satu mata pelajaran yang menurutku agak susah, karena menuntut ingatan yang kuat dari si anak, yaitu : BAHASA INGGRIS. Dulu pada saat masih sekolah, aku baru mendapatkan pelajaran itu di kelas 1 SMP. Sekarang...anak TK sudah mulai diajari!

Livia sekarang kelas 1 SD. Pengalamanku selama ini, pada saat belajar untuk ulangan atau ujian keesokan harinya, dia bisa menghafal, dan berhasil mendapatkan hasil yang maksimal. Tapi beberapa hari setelah itu, aku coba tanyai lagi...tidak semuanya bisa dia jawab dengan benar. Kadang membuat aku emosi, karena takut dia ketinggalan dengan teman-temannya. Tapi, aku menyadari...untuk anak seusia dia, otaknya sudah terlalu berat untuk menampung semua pelajaran. Jadi aku yang harus bersabarrrrrr.... :)

Tugas orangtua bukan sekedar menuntut hasil yang bagus dari anaknya, tapi juga harus membantu mereka supaya bisa mencapai tujuan itu.
Nahhhhh...untuk pelajaran Bahasa Inggris ini, aku punya solusi!

Aku terinspirasi dari guru Bahasa Inggrisku di SMP, namanya Pak Tom.
Dulu...di sekolahku, setiap hari ada pelajaran ini. Dan...tiap hari pula beliau ini mengadakan test!
Setiap hari kami harus mengerjakan 50 soal dikte. Salah 1, nilai 0...bayangkan!
Sudah dapat nol, masih dihukum pula, menulis 100x untuk tiap kesalahan.
hadeeeeehhhh....siapa yang ga stress?

Karena tidak mau mendapat nilai jelek dan hukuman, akhirnya kami semua rajin belajar. Dan keuntungan yang benar-benar terpampang nyata akibat dari tes tiap hari itu adalah....pada saat ujian, kami tidak pernah belajar. Karena kami sudah hafal luar kepala! Bahkan sampai aku mempunyai keluarga sekarang ini...! Hebat kan...? Terima kasih Pak Tom....Anda sangat hebat :)

BERSAKIT-SAKIT DAHULU..BERSENANG-SENANG KEMUDIAN... 
(mungkin ini peribahasa yang ingin dibagikan Beliau kepada murid-muridnya)

Dari pengalamanku itulah...aku ingin mempraktekkan pada Livia.
Walaupun keesokan harinya tidak ada pelajaran bahasa Inggris, dia harus tetap belajar. Setelah selesai, aku beri dia tes (walaupun jumlah soalnya tidak terlalu banyak). Untuk jenis hukuman...hmmmm, itu aku serahkan pada kalian saja, hehe...
Yang penting belajar dan tes tiap hari, itu intinya...supaya semakin hafal. Dan tidak hanya hafal pada saat akan diuji di sekolah saja, tapi seterusnya..itu tujuan utamanya!

Selain tes tulis, kadang aku tebak gambar menggunakan kartu bergambar seperti ini :


bermain...sambil belajar!

Nahhhh....para mama, jangan pusing lagi menemani anak belajar Bahasa Inggris ya..
Selamat mencoba :)


Baca juga artikel di bawah ini :
http://belajarbahasainggrismandiri.blogspot.com/
http://www.englishfirst.co.id/englishfirst/englishstudy/belajar-bahasa-inggris.aspx





Kamis, 28 Maret 2013

Bermain Dengan Anak Sambil Bekerja

Sudah lama sekali ga nulis, jadi kangen!
Mau nulis apa yaaaa...mungkin tentang anak-anak aja ya, karena kebetulan aku sedang menemani mereka bermain nih!
Kalian pernah ga sih bingung membagi waktu antara : menemani anak bermain, dan menyelesaikan pekerjaan rumah...? PASTI PERNAH !!!
Nahhhhh......kali ini aku ingin berbagi tentang bagaimana caraku selama ini menemani anak-anak bermain, tapi pekerjaan rumah tidak terbengkalai alias juga selesai. Dan itu dilakukan secara bersama-sama.
Penasaran...??? cekidot friends.... :)

Sekitar 1,5 tahun yang lalu, aku resign dari perusahaan yang sudah menggajiku selama 11 tahun!  Ini semua kulakukan demi anak-anakku. Aku tidak ingin lagi melewatkan perkembangan anakku, terutama si kecil yang waktu itu masih berumur 4 bulan. Akhirnya, aku resmi jadi ibu rumah tangga. Hari pertama aku di rumah, yang kurasakan hanyalah perasaan lega dan senang, karena sudah terbebas dari rutinitas dan tekanan pekerjaan kantor. Yang ada hanyalah sukacita, karena bisa full-day bersama anak-anakku tercinta.

Tapi setelah berlalu sekitar 10 bulan aku mulai merasa keteteran, karena Rafael sudah semakin besar, banyak hal yang ingin dia tahu. Atau orang Jawa biasa menyebutnya nglethes! Jadi tidak bisa ditinggal, karena berbahaya untuk keselamatannya, dan keselamatan barang-barang di rumahku. hehehe....

Sedangkan Livia sudah SD, sudah mulai banyak kemauannya. Bermain di sekolah dirasakan masih kurang, sehingga pada waktu di rumah, terutama hari libur, dia akan menuntut mamanya ikut serta dalam permainannya. Kalau Rafa sih hanya ikut-ikutan saja dengan kakaknya. Akhirnya pekerjaan rumah banyak yang tidak tersentuh gara-gara aku mulai bingung mengatasi mereka. Sempat stress juga sih...tapi setelah kupikir-pikir lagi, ini adalah keputusanku untuk menemani mereka di rumah, jadi aku harus cari solusi!

Seperti yang tercantum dalam pelajaran IPS Livia, di rumah anak-anak mempunyai 3 hak utama yang harus dipenuhi orangtuanya. Pertama, hak mendapatkan pendidikan. Kedua, hak untuk bermain. Ketiga, hak untuk didengarkan pendapatnya. Sebagai orangtua, memenuhi hak mereka adalah kewajiban yang harus dilaksanakan. Lalu, bagaimana caranya memenuhi itu semua...? Menyekolahkan mereka, itu sudah pasti. Tapi yang akan saya bahas disini adalah ketika mereka sedang di rumah dan menuntut itu semua dipenuhi secara bersamaan.

Sebagai anak kecil, mereka tentunya menuntut hak mereka untuk waktu bermain. Karena masih kecil, sang mama pasti menjadi sasaran untuk diajak terlibat dalam permainan mereka. Awalnya aku nurut saja ikut bermain dengan mereka, tapi akibatnya...pekerjaan rumahku menumpuk sampai segunung! Waduuuhhhhh...pusiiiiiiiiinngggggg...!!!!!!

Aku mulai berpikir keras...bagaimana caranya ya, supaya semuanya bisa terpenuhi? Keinginan anak untuk bermain bisa terpenuhi, aku bisa menemani dan mengawasi mereka...tapi pekerjaan rumahku juga bisa selesai. Awalnya semua itu terasa tidak mungkin dilakukan bersama-sama. Tapi, akhirnya aku punya ide!
Pekerjaan rumah itu saja yang dijadikan bahan bermain dan belajar bersama mereka !!!!

Mungkin kalian agak bingung ya friends.... :)
Kalian mungkin sudah baca tulisanku sebelumnya, bahwa kadang orangtua itu perlu sedikit kreatif untuk pendekatan dengan dunia anaknya. Sudah baca belummmmm...? Kalau belum coba intip sebentar disini yaaaa....

Pekerjaan ibu rumah tangga sebenarnya ya itu-itu saja, tapi satu kali saja tertunda, akibatnya langsung menumpuk di keesokan harinya dan seterusnya.
Menyapu, mengepel lantai, mencuci baju, menyetrika, memasak, mencuci piring, dll...itu pekerjaan seorang ibu yang dikerjakan setiap harinya.
Banyak juga ya....kata siapa ibu rumah tangga itu pengangguran...justru pekerjaannya tiada habisnya, dan tidak pasti jam kerjanya! :D

Begini contoh pengalamanku selama ini....
Anak-anak minta aku ikut bermain, pada saat aku :

* Memasak dan mencuci piring
   Aku mengajak mereka bermain restoran-restoranan. Mamanya ini sebagai koki, Livia kadang jadi
   pelayan restoran yang mencatat pesanan dan adiknya jadi pembeli. Tentunya makanan yang
   dikirimkan ke meja 'pembeli' menggunakan properti mainan anakku. Atau bisa juga acara kontes
   memasak Masterchef di salah satu stasiun televisi menjadi ideku berikutnya. Karena kebetulan
   anakku suka sekali nonton acara itu. Aku menjadi kontestannya, Livia menjadi juri yang menilai
   masakanku. Kadang kami pun bertukar peran, tapi Livia menggunakan mainannya alias makanan
   bo'ongan.
   Kadang mereka minta menggunakan peralatan dapur yang asli, karena ingin seperti mama
   katanya. Ya sudahlah, aku pinjamkan beberapa alat dapur yang tidak berbahaya, seperti cobek,
   mangkok dari bahan melamin dll yang aman untuk anak-anak. Kalau pisau jangan ya
   friends...karena itu berbahaya sekali, jadi pakai pisau mainan sajalah....


* Menyapu dan mengepel lantai
   Kalau ini, aku bertindak sebagai karyawan hotel yang membersihkan ruangan, sedangkan Livia jadi
   bagian resepsionis atau tamu hotelnya. Kadang, Livia ingin bertukar peran, dia yang jadi OB nya,
   sedangkan aku sebaliknya. Secara tidak langsung dia belajar mengerjakan pekerjaan rumah,
   supaya nanti bisa bantu-bantu mamanya. Kalau si kecil, biasanya berperan sebagai
   tamu hotelnya sambil membawa tas yang pura-puranya berisi baju...hehe.



* Mencuci, melipat, dan menyetrika baju
   Sudah pasti loundry-loundry-an, yang kami mainkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Biasanya
   Livia jadi penerima order, sedangkan aku jadi buruh yang mengerjakan semuanya. Biasanya
   setelah kering dijemur, baju kulipat terlebih dahulu dan kusimpan di keranjang untuk pakaian yang
   akan disetrika keesokan harinya. Pada saat melipat itu, biasanya si kecil Rafa jadi karyawan
   bagian setrika, aku melipat, dan Livia bagian pengiriman.
   Mengirimnya dengan menggunakan sepeda mainan adiknya, dan pura-puranya dikirim ke rumah
   pelanggan, padahal ya masuk keranjang itu tadi...hehe.



Kalau ingin browsing internet, supaya tidak dikomplain anak sulungku, aku mengajak mereka bermain kantor-kantoran. Atau bisa juga main hotel-hotelan. Biasanya mereka minta berganti peran, ya kadang aku harus mengalah juga untuk berhenti sejenak main internetnya...hehe.


Begitulah friends...cara sederhana yang kugunakan untuk menyiasati kondisi di rumahku. Karena kalau tidak begitu, tidak ada pekerjaan yang bisa selesai. Atau sebaliknya, pekerjaan beres tapi aku tidak bisa menemani anak-anak bermain, dan bisa membuat mereka kecewa. Dan sebagai ibunya, tentu tidak tega melihat mereka sedih. Karena satu hal yang benar-benar harus kita sadari adalah : mereka masih anak-anak, masih butuh waktu yang banyak untuk bermain, butuh perhatian dari orangtuanya. Salah satunya partisipasi kita untuk bermain bersama. 

Ada lagi yang perlu kutegaskan friends...untuk pendekatan dan menyelami dunia mereka, kadang kita perlu sedikit kreatif dan sedikit 'gila'. Yang kumaksud gila disini, bukan arti sebenarnya lho ya...! Contohnya, kita berperan sebagai guru, atau sebagai koki, atau pelayan, dll...kita harus benar-benar agak 'gila' dalam memainkannya. Kalau tidak, mereka akan bosan dan tujuan kita untuk bersenang-senang dengan mereka tidak akan terpenuhi. 

Ya, semoga pengalamanku ini bisa menjadi ide buat ibu-ibu yang selama ini kesulitan membagi waktu antara pekerjaan rumah dan bermain bersama anaknya. Ini hanya contoh pengalamanku saja, kalian bisa lebih kreatif lagi dalam mencari ide.
Dan satu hal lagi yang baru aku sadari akhir-akhir ini.....dengan cara bermain kami di atas tadi, anak-anak jadi tahu pekerjaan rumah! 

Jadi, hak mereka untuk mendapatkan pendidikan terpenuhi. Hak mereka bermain terpenuhi. Hak untuk didengarkan pendapatnya juga terpenuhi.
Bermanfaat sekali kan friends.... :)

Have a nice day friends..... 



Baca artikel ini juga friends :
http://otaktengahindonesia.com/artikel_pentingnya-bermain-untuk-anak.html
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Balita/Bermain+dan+Permainan/ayah.bermain.dengan.anak.perempuannya/001/003/237/1
http://www.metrojambi.com/v1/home/properti/16351-sediakan-ruang-bermain-untuk-anak.html
 
  






Senin, 21 Januari 2013

Belajar Kerajinan Flanel (1)

Bulan lalu aku pergi ke sebuah toko ATK, mengantarkan anakku membeli alat gambar yang baru. Setelah keliling, tiba-tiba mataku tertuju pada satu tempat yang berisi beberapa accecories. Diantaranya ada gantungan kunci, gantungan HP, kantong HP, dan toples bundar, yang semuanya dibuat dari bahan kain flanel.

Aku jadi tertarik ingin membuat sendiri...kira-kira susah ga yaaaa...????
Akh, yang penting harus dicoba dulu!
Akhirnya kuputuskan membeli beberapa kain flanel dengan berbagai warna.

Sampai di rumah, aku langsung 'bertanya' pada Mbah Google, untuk mencari bagaimana membuat kerajinan flanel. Setelah itu aku langsung beraksi!
Dan inilah hasilnya... :) 


Yaaa...hasilnya belum begitu rapi dan jumlahnya masih sedikit. Namanya juga baru belajar...hehe...apalagi anakku yang kecil belum bisa ditinggal. Jadi waktuku untuk membuat kerajinan ini sangat terbatas.
Yang pasti aku enjoy sekali saat membuat kerajinan ini. Karena ternyata tidak sulit, hanya butuh ketelatenan dan sedikit kreasi. Bagi yang masih pemula seperti aku, lebih baik nyontek dulu dari pakar-pakarnya, bisa dilihat di Mbah Google. Kalau sudah mahir sekali, baru kembangkan dengan kreasi friends sendiri.

Dan kalau friends berminat, kerajinan ini bisa menjadi ladang penghasilan lho!
Contohnya ya seperti yang aku lihat di toko ATK itu.
Lumayan...bisa untuk tambahan pendapatan di rumah...hehe.


Baca disini untuk belajar kerajinan ini :
http://www.kreasikerajinankainflanel.com/category/cara-membuat-kerajinan-kain-flanel/
http://ilikesunflower.wordpress.com/2011/01/28/cara-sederhana-bikin-mawar-cantik-dari-kain-flanel/
http://carapedia.com/bros_kain_flanel_info2964.html
http://bahan-membuat.com/search/cara-membuat-mawar-dari-kain-flanel-tanpa-dijahit#


Jaranan Kediri

Beberapa hari yang lalu, ada acara di sekolah anakku. Mulai dari TK sampai SMA, ikut berpartisipasi memeriahkan acara rutin tiap awal tahun ini. Ada group band dari SD sampai SMA, yang bergantian menghibur para pengunjung, dengan menyanyikan lagu-lagu yang sedang hits saat ini. Anak-anak berdiri di depan panggung, ikut bernyanyi dan bergoyang mengikuti irama. Semakin siang acara semakin meriah. Apalagi di sekitar lapangan, ada beberapa stand yang menjual makanan dan minuman.

Sekitar pukul 10.30, muncul beberapa pemuda dari ruang perpustakaan SD, yang langsung menarik perhatian semua orang, terutama anak-anak. Mereka memakai baju berwarna orange, dan wajahnya sudah di-make up lengkap. Tidak lama kemudian keluar beberapa orang membawa beberapa atribut, diantaranya kuda-kudaan, dan topeng barongan. Akhhhhh...ternyata mereka ini perwakilan dari SMP Kediri, sekolahnya masih satu yayasan dengan sekolah anakku. Mereka berpenampilan seperti itu karena akan menyumbangkan acara hiburan yang bernama : JARANAN KEDIRI.


 Jaranan ini memiliki unsur magis dalam tariannya, pada puncaknya penari akan mengalami kerasukan / kesurupan. Dan melakukan atraksi di luar nalar manusia, untuk peralatan dan busana yang digunakan masih sangat sederhana. Jaranan ini masih ada di Kabupaten Kediri, di Desa Jambean, Kecamatan Kras. Pada waktu penari mencapai kerasukan / kesurupan, waktu yang dibutuhkan cukup lama sedemikian pula dalam proses “penyembuhan” diperlukan waktu yang lama.



Di sekolah kemarin, para penarinya juga mengalami kerasukan, dan membuat penonton menjerit-jerit. Karena ada beberapa penari berlarian seperti hendak mengejar penonton di sekitar lapangan. Tapi walaupun merasa takut, penonton tetap penasaran dengan kelanjutan tarian itu...termasuk aku! hehe. Tapi akhirnya sang pawang segera menyadarkan mereka dan berakhirlah pertunjukannya.

Ini adalah salah satu kesenian yang harus dilestarikan. Kalau di Malang, mungkin sudah jarang sekali pertunjukan seperti ini, tapi di Kediri masih sering ditampilkan, karena memang dari sanalah kesenian ini berasal. Dan ternyata tarian ini memiliki sejarah yang sangat menarik. Itulah sebabnya warga Kediri merasa berkewajiban menjaga supaya kesenian ini tidak punah, dan mengenalkan tarian ini kepada generasi mudanya mulai dari usia pelajar.

Semoga dengan adanya acara ini, anak-anak lebih mengenal lagi kesenian daerah. Supaya jangan kesenian dari Luar Negeri saja yang mereka tahu, tapi dari negeri sendiri juga harus tahu, dan ikut melestarikan.




Baca artikel terkait di bawah ini :
http://jawatimuran.wordpress.com/2012/02/10/jaranan-kabupaten-kediri/
http://kediribersemi.blogspot.com/2011/10/mengenal-sejarah-seni-jaranan-kediri_2797.html

Minggu, 13 Januari 2013

Rent Car di Kota Malang

Dulu...kalau tidak punya mobil, bingung mau pergi kemana-mana.
Paling-paling naik becak, kalau jarak agak dekat. Kalau jauh bisa naik bis.
Tapi ada sebagian orang yang merasa tidak nyaman menggunakan transportasi umum, dengan berbagai alasan.
Misalnya mau pergi ke pesta pernikahan, ada orang yang agak minder melihat teman-temannya datang menggunakan mobil bagus, sedangkan dia hanya bisa naik becak atau angkot.
Atau mau pergi rekreasi bersama serombongan orang, agak ribet bila harus memakai kendaraan umum. Dan ada juga yang tidak nyaman berada di kendaraan umum seperti bis, kereta api,dll...karena harus berdesak-desakan, bau keringat banyak orang, bau asap rokok, dan masih banyak lagi.

Tapi...itu jangan dijadikan alasan lagi ya friends!
Karena jasa Rent Car atau penyewaan mobil, sekarang sudah banyak sekali, dan bisa menjadi solusi atas semua masalah tersebut di atas.
Seperti di kota Malang ini, walaupun tidak sebesar kota Jakarta, tapi sering sekali menjadi tujuan orang untuk berlibur. Karena disini banyak tempat wisata indah yang bisa dikunjungi. Apalagi sekarang orang yang datang dari Jakarta bisa langsung turun di Abdul Rahman Saleh, Bandara kota Malang, jadi semakin mudah mendatangi kota ini. Setelah itu, untuk pergi ke penginapan dan keliling kota biasanya orang menyewa mobil. Lebih praktis dan bisa menjangkau ke tempat mana pun. Mobil yang disediakan pun ada berbagai model, bisa disesuaikan dengan kebutuhan.


Untuk tarifnya, juga terjangkau friends!
Jadi...walaupun tidak punya mobil pribadi sendiri...jangan berkecil hati ya.
Masih ada cara biar kita ga mati gaya kok!
hehehe....



Baca artikel ini friends :
http://www.rentcarwisata-malang.blogspot.com/

Selasa, 25 Desember 2012

POHON NATAL...bagaimana sejarahnya?

MERRY CHRISTMAS everyone...
God Bless all of you.... :)

Senangnya suasana Natal,meriah dimana-mana.
Saudara dan tetangga berdatangan ke rumah, anak-anakku senangnya bukan main! Karena rumah yang berpenghuni cuma 5 orang jadi lebih ramai daripada biasanya....hehe.

Kali ini aku ingin bercerita tentang pohon cemara yang menjadi Pohon Natal atau Christmas Tree.
Setiap akan merayakan Natal, kita sekeluarga selalu sibuk menyiapkan perayaan dengan penuh sukacita. Termasuk menghias pohon Natal. Tapi, sebenarnya kalian tahu tidak, bagaimana sih sejarahnya pohon cemara itu jadi icon Natal? Kenapa bukan pohon-pohon yang lain?


Ternyata, begini ceritanya friends....

Ada seseorang yang bernama Winfrid. Dia dilahirkan sekitar tahun 680 di Devonshire, Inggris. Pada usia lima tahun, ia ingin menjadi seorang biarawan. Dua tahun kemudian ia masuk sekolah biara dekat Exeter. Pada usia empatbelas tahun, ia masuk biara di Nursling dalam wilayah Keuskupan Winchester. Dia dikenal sebagai seorang yang giat belajar dan berpengetahuan luas.

Pada waktu itu, sebagian besar penduduk Eropa utara dan tengah masih belum mendengar tentang Kabar Gembira. Winfrid memutuskan untuk menjadi seorang misionaris bagi mereka. Setelah satu perjuangan singkat, ia mohon persetujuan resmi dari Paus St. Gregorius II. Bapa Suci menugaskannya untuk mewartakan Injil kepada orang-orang Jerman. Dan pada waktu itulah Winfrid mengubah namanya menjadi St.Bonifasius
Dengan rombongan pengikutnya yang setia, St. Bonifasius sedang melintasi hutan dengan menyusuri suatu jalan setapak Romawi kuno pada suatu Malam Natal. Salju menyelimuti permukaan tanah dan menghapus jejak-jejak kaki mereka. Mereka dapat melihat napas mereka dalam udara yang dingin menggigit. Mereka berjalan terus dan tiba di suatu tanah lapang di tengah hutan, dan di sana tampaklah pohon Oak Kilat Geismar yang keramat. 
“Di sini,” St. Bonifasius berseru sembari mengacungkan tongkat uskup berlambang salib di atasnya, “di sinilah pohon oak Kilat; dan di sinilah salib Kristus akan mematahkan palu sang dewa kafir Thor.”

Di depan pohon oak itu ada api unggun yang sangat besar. Percikan-percikan apinya menari-nari di udara. Warga desa mengelilingi api unggun menghadap ke pohon keramat. St. Bonifasius menyela pertemuan mereka, “Salam, wahai putera-putera hutan! Seorang asing mohon kehangatan api unggunmu di malam yang dingin.” Sementara St. Bonifasius dan para pengikutnya mendekati api unggun, mata orang-orang desa menatap orang-orang asing ini. St. Bonifasius melanjutkan, “Aku saudaramu, saudara bangsa German, berasal dari Wessex, di seberang laut. Aku datang untuk menyampaikan salam dari negeriku, dan menyampaikan pesan dari Bapa-Semua, yang aku layani.”

Hunrad atau Pendeta Dewa Thor memimpin para pengikutnya memanjatkan puji-pujian kepada Dewa Thor.Ketika suara-suara itu telah reda, Hunrad mengumumkan, “Tak satu pun dari hal-hal ini yang menyenangkan dewa. Semakin berharga persembahan yang akan menghapuskan dosa-dosa kalian, semakin berharga embun merah yang akan memberi hidup baru bagi pohon darah yang keramat ini. Thor menghendaki persembahan kalian yang paling berharga dan mulia.”       
Kemudian Hunrad menghampiri anak-anak, yang dikelompokkan tersendiri di sekeliling api unggun. Ia memilih seorang anak laki-laki yang paling elok, Asulf, putera Duke Alvold dan Thekla. Anak itu akan dikurbankan untuk pergi ke Valhalla guna menyampaikan pesan rakyat kepada Thor. Orang tua Asulf terguncang hebat. Tetapi, tak seorang pun berani berbicara.

Hunrad menggiring anak itu ke sebuah altar batu yang besar antara pohon oak dan api unggun. Ia mengenakan penutup mata pada anak itu dan menyuruhnya berlutut dan meletakkan kepalanya di atas altar batu. Orang-orang bergerak mendekat, dan St. Bonifasius menempatkan dirinya dekat sang pendeta. Hunrad kemudian mengangkat tinggi-tinggi palu dewa Thor keramat miliknya yang terbuat dari batu hitam, siap meremukkan batok kepala Asulf yang kecil dengannya. Sementara palu dihujamkan, St. Bonifasius menangkis palu itu dengan tongkat uskupnya sehingga palu terlepas dari tangan Hunrad dan patah menjadi dua saat menghantam altar batu. Suara decak kagum dan sukacita membahana di udara. Thekla lari menjemput puteranya yang telah diselamatkan dari kurban berdarah itu lalu memeluknya erat-erat.  

St. Bonifasius, dengan wajahnya bersinar, berbicara kepada orang banyak, “Dengarlah, wahai putera-putera hutan! Tidak akan ada darah mengalir malam ini. Sebab, malam ini adalah malam kelahiran Kristus, Putera Bapa Semua, Juruselamat umat manusia. Ia lebih elok dari Baldur yang Menawan, lebih agung dari Odin yang Bijaksana, lebih berbelas kasihan dari Freya yang Baik. Sebab Ia datang, kurban disudahi. Thor, si Gelap, yang kepadanya kalian berseru dengan sia-sia, sudah mati. Jauh dalam bayang-bayang Niffelheim ia telah hilang untuk selama-lamanya. Dan sekarang, pada malam Kristus ini, kalian akan memulai hidup baru. Pohon darah ini tidak akan menghantui tanah kalian lagi. Dalam nama Tuhan, aku akan memusnahkannya.” St. Bonifasius kemudian mengeluarkan kapaknya yang lebar dan mulai menebas pohon. Tiba-tiba terasa suatu hembusan angin yang dahsyat dan pohon itu tumbang dengan akar-akarnya tercabut dari tanah dan terbelah menjadi empat bagian.

Di balik pohon oak raksasa itu, berdirilah sebatang pohon cemara muda, bagaikan puncak menara gereja yang menunjuk ke surga. St. Bonifasius kembali berbicara kepada warga desa, “Pohon kecil ini, pohon muda hutan, akan menjadi pohon kudus kalian mulai malam ini. Pohon ini adalah pohon damai, sebab rumah-rumah kalian dibangun dari kayu cemara. Pohon ini adalah lambang kehidupan abadi, sebab daun-daunnya senantiasa hijau. Lihatlah, bagaimana daun-daun itu menunjuk ke langit, ke surga. Biarlah pohon ini dinamakan pohon kanak-kanak Yesus; berkumpullah di sekelilingnya, bukan di tengah hutan yang liar, melainkan dalam rumah kalian sendiri; di sana ia akan dibanjiri, bukan oleh persembahan darah yang tercurah, melainkan persembahan-persembahan cinta dan kasih.”  

Maka, mereka mengambil pohon cemara itu dan membawanya ke desa. 
Duke Alvold menempatkan pohon di tengah-tengah rumahnya yang besar. Mereka memasang lilin-lilin di dahan-dahannya, dan pohon itu tampak bagaikan dipenuhi bintang-bintang. Lalu, St. Bonifasius dan Hunrad duduk di bawah kakinya, menceritakan kisah kelahiran Yesus Kristus. Semuanya mendengarkan dengan takjub. 
Si kecil Asulf, duduk di pangkuan ibunya, berkata, “Mama, dengarlah, aku mendengar para malaikat itu bernyanyi dari balik pohon.” Sebagian orang percaya apa yang dikatakannya benar; sebagian lainnya mengatakan bahwa itulah suara nyanyian yang dimadahkan oleh para pengikut St. Bonifasius, “Kemuliaan bagi Allah di tempat Mahatinggi, dan damai di bumi; rahmat dan berkat mengalir dari surga kepada manusia mulai dari sekarang sampai selama-lamanya.”
(diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald)

Nahhhhh....itu ceritanya friends! 
Mulai sekarang, kalau sedang menghias Pohon Natal, jangan lupa mengucapkan terimakasih pada St. Bonifasius ya. Karena berkat dia, kita punya pohon yang sangat indah untuk merayakan kelahiran Sang Juru Selamat!

Selamat menikmati liburan friends...dan,
Semoga Natal tahun ini memberikan kebahagiaan dan kedamaian bagi kita semua...amen.
   

Baca ini juga friends :
http://yesaya.indocell.net/id658.htm
http://liputankita.com/artikel-liputankita/sejarah-pohon-natal-pohon-natal-hanyalah-sekedar-hiasan-liputankita.html
http://jecknyo.blogspot.com/2012/12/pohon-cemara-pohon-natal-kenapa.html

Minggu, 23 Desember 2012

ATER-ATER...Tradisi Yang Mulai Memudar

Natal kurang 2 hari lagi.
Pagi ini kami sibuk menyiapkan bingkisan kue untuk ater-ater ke tetangga dan saudara dekat.
Zaman modern seperti sekarang ini mungkin banyak yang tidak tahu tradisi ini, apalagi yang rumahnya berada di lokasi perumahan elite, karena di lokasi perumahan mewah jarang sekali, bahkan mungkin tidak ada yang melakukan tradisi ini.
Tapi bagi keluargaku, yang rumahnya di kampung, ini sudah jadi kebiasaan yang masih sulit untuk dihentikan. Saat Lebaran, tetangga dan saudara yang merayakan datang ke rumah kami mengirim makanan berupa kue atau nasi. Pada saat Natal, kami yang ganti membalas kiriman tersebut. Tapi sekarang ini sudah banyak sekali yang meninggalkan tradisi ini. Karena untuk ater-ater ini memang butuh biaya yang lumayan besar, banyak yang merasa tidak mampu lagi untuk melaksanakan tradisi ini. Kadang aku juga merasa seperti itu, tapi kami sekeluarga tinggal di rumah orangtua, dan aku merasa 'harus' tetap melaksanakan tradisi tersebut karena masih 'membawa' nama mereka, walaupun mama sudah tiada. Entah sampai kapan tradisi ini akan berlanjut, mungkin tidak ya sampai cucu-cucuku nanti....hehehe.

Menyiapkan hidangan untuk ater-ater ini pun cukup menarik perkembangannya.
Saat aku masih kecil, ater-ater masih memakai rantang atau piring, kemudian ditaruh di nampan. Aku sebagai anak satu-satunya, kebagian tugas keliling kampung dari rumah ke rumah mengirim makanan tersebut. Sampai di rumah yang dituju, oleh pemilik rumah nampan berisi makanan itu dibawa masuk untuk diganti di tempat makannya sendiri, sedangkan aku menunggu di ruang tamu. Waktu yang dibutuhkan agak lama, karena seorang anak kecil membawa nampan berisi piring atau rantang lumayan berat kan...? Jadi jalannya tidak bisa cepat. Kemudian sampai disana masih harus menunggu makanan diganti tempatnya lagi. Waduuuhhh...kalian bisa bayangkan friends? Bisa seharian ! Makanya aku dulu sempat agak malas kalau disuruh ater-ater, karena sudah terbayang betapa capeknya.... :)

Seiring berjalannya waktu...orang mulai berpikir praktis.
Ater-ater tidak lagi menggunakan nampan atau rantang, tapi menggunakan kemasan kerdus. Lebih praktis dan lebih cepat! 


 Cara menyiapkannya juga berkembang dengan berjalannya waktu. Kalau dulu orang akan memasak sendiri nasi plus lauk-pauknya, atau membuat sendiri kue-kuenya. Kemudian orang mulai berpikir lebih praktis lagi dengan memesan di depot atau catering.
Mamaku dulu sukanya ater-ater berupa nasi kotak, atau kue-kue basah yang ditaruh di dalam kerdus. Setiap tahun bergantian itu-itu saja...aku jadi bosan, karena aku ini tipe yang suka berkreasi. Tapi mau merubah kebiasaan itu tidak bisa, yaaa....karena aku harus menghargai keputusan dan keinginan mama. Setelah mama meninggal, baru aku berani mengganti menu ater-ater itu (maaf ya Ma....). Ide mama bukannya jelek, tapi aku ingin setiap tahunnya berbeda.

Aku membeli kue kering dalam kemasan kardus, aku bungkus dengan plastik kado lalu di atasnya aku beri pita. Kemudian di tahun berikutnya aku beli kue kering kemasan kaleng, kemudian aku beri pita. Dan yang tahun ini aku memberi bingkisan berupa kue chiffon, kemudian aku beri pita mungil dan cantik di atasnya. Sederhana tapi cantik kan friends...... :)


Tahun depan mau ater-ater apalagi yaaaa.....????
hahahahaha....jangan dipikir sekarang deh, bisa pusing aku!
Semoga Tuhan melimpahi keluargaku dengan rejeki yang cukup, sehingga kami bisa berbagi kebahagiaan dengan orang-orang di sekitar kami. Amiiiiinnnn....




Baca juga artikel terkait ini :
http://ibu.wanakalapa.com/2010/08/10/kenangan-ramadhan-weweh/
http://sosbud.kompasiana.com/2010/03/14/evolusi-menu-dalam-tradisi-ater-ater/

Sabtu, 22 Desember 2012

HARI IBU DI INDONESIA

Sejak pagi aku sibuk menyiapkan acara Natal yang kurang 3 hari lagi.
Agak siang setelah lelah berbelanja keperluan hari raya, aku duduk menonton televisi.  Berharap ada tayangan yang bisa menghiburku siang ini.
Di salah satu acara di stasiun televisi, disebutkan bahwa hari ini adalah hari spesial untuk para ibu, karena ini adalah hari ibu.
Ya Tuhan....aku benar-benar lupa!
Langsung kunyalakan laptopku, dan mengucapkan HAPPY MOTHER'S DAY buat teman-temanku di Facebook.
Aku jadi kangen mamaku sayang...tapi beliau sudah tidak ada di sisiku lagi....jadi sedih deh!
Kalau beliau masih hidup, akan kukatakan padanya betapa aku sangat mencintainya. Tapi tidak apalah, walaupun mama sudah di surga, aku tetap akan memberi selamat pada beliau...karena mamaku adalah segalanya, my mother is the best in my life!

 Ucapan hari Ibu

Tapi friends...banyak orang setiap tahunnya sibuk merayakan hari ini, tapi tidak pernah tahu sejarahnya. Alangkah baiknya kita mencoba untuk tahu ya friends... :)
Karena mungkin saja suatu saat nanti anak-anak menanyakan hal itu kepada kita. Kalau tidak tahu...kan malu ! hehehe...
 
Sebenarnya...bagaimana sih sejarah penetapan hari ibu di Indonesia ini?
Sejarah Hari Ibu awalnya dari pertemuan para pejuang wanita yang mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto. Dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.

Kemudian, sejak kapan tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai hari ibu?
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Presiden Soekarno yang menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini. Misi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama.

Ooooo...ternyata begitu sejarahnya friends...
Pada jaman dahulu, wanita itu sering diremehkan. Karena dianggap sebagai pengurus rumah tangga saja, dan tidak boleh keluar rumah, bahkan untuk menimba ilmu. Zaman sekarang ini sudah tidak seperti itu, wanita mempunyai hak yang sama dengan kaum pria, dan itu semua berkat jasa para pahlawan wanita seperti RA.Kartini, Dewi Sartika....dll. 
Dengan ditetapkannya hari ibu ini, yang diperingati setiap tahunnya, kita punya suatu momen untuk mengungkapkan kasih sayang kita pada sosok ibu yang telah melahirkan dan membesarkan kita. Tapi yang lebih penting lagi yang seringkali terlupakan...pada peringatan hari ibu, hendaknya kita juga memperingati keberhasilan para pahlawan wanita yang berjuang supaya wanita lebih dihargai martabatnya di hadapan dunia.

Nahhh...kalau sudah tahu asal-usul Hari Ibu ini, kita tidak perlu khawatir kalau sang buah hati bertanya. Karena bagi mereka, guru dan orangtua adalah panutan, sumber segala informasi yang ingin mereka ketahui. Jadi sebaiknya kita pun memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan friends...sehingga menjadi contoh yang baik bagi mereka untuk tetap rajin menuntut ilmu.


SELAMAT HARI IBU...




Baca juga disini ya :
 








 

Hasil Raport Anakku

Kemarin adalah hari yang ditunggu-tunggu.
Livia menerima raport semester 1. 
Berangkat dari rumah lumayan dag-dig-dug...karena jalan cukup ramai, sedangkan pertemuan orangtua sudah dijadwalkan pukul setengah 8. Dan ini sudah kurang dari 15 menit, tapi kami masih belum menginjakkan kaki di halaman sekolah. 
hhhhhhhhhh.....aku berusaha menghibur diri dengan bercanda bersama si kecil. Semoga tidak terlambat, pikirku...karena aku termasuk orang yang selalu on time dalam segala sesuatu.
Ingin rasanya aku teriak menyuruh mobil dan motor yang berjalan di depan kami untuk minggir semua :D

Jam menunjukkan pukul 07.25...akhirnya kami sampai juga!
Aku berjalan agak cepat meninggalkan suami dan anak-anak di belakangku.
Setelah mengisi absen orangtua murid, aku berjalan memasuki aula tempat pertemuan. Dan apa yang aku lihat friends...? Dari undangan sekitar 400 orangtua murid, yang sudah duduk manis hanya 3 orang! What...??? Apa-apaan ini....
Bagaimana mau memberi contoh yang baik pada anak, kalau orangtuanya sendiri tidak bisa disiplin?
Aduhhhh...agak jengkel juga, karena membayangkan perjuangan kami melewati jalan raya yang macet tadi! Eh...ternyata sampai sini belum ada orang...
Tampak beberapa guru bergantian masuk aula, mereka tampak resah karena tidak bisa segera memulai acara. Jam sudah menunjukkan pukul 08.10, akhirnya acara dimulai, karena para undangan sudah lumayan banyak, walaupun setelah itu masih banyak yang 'lebih' terlambat lagi datangnya.

Setelah Bapak Kepala Sekolah mulai membacakan laporan selama semester 1, beliau membacakan nama-nama siswa yang berhasil duduk di ranking 1-3 di setiap kelasnya.
Dan ternyata....nama anakku disebut! 
Livia menduduki ranking 2 di kelasnya....wah,senang...bangga...lega..campur aduk pokoknya!
Ternyata jerih payahnya belajar selama semester ini tidak sia-sia.... :)
Yang tadinya agak suntuk melihat jalan macet dan acara yang terpaksa molor...jadi hilang seketika!

Mama-papa bangga padamu sayang...semoga semester depan bisa lebih baik lagi yaaaaaa....

I LOVE U MY DAUGHTER....



Selasa, 11 Desember 2012

Makna Ulang Tahun Bagiku

Hari ini aku ulang tahun :)

Tepat jam12 teng teng malam tadi, aku berdoa dan merenung.
Kuingat-ingat...apa yang sudah aku lakukan selama satu tahun ini.
Sudahkah aku menjadi istri yang baik bagi suamiku tercinta?
Apakah aku adalah mama yang baik menurut anak-anakku tersayang?
Bagi papaku apakah aku tetap anak yang berbakti hingga saat ini?
Sudahkah aku menjadi menantu yang baik di mata mertuaku?
Teman-teman...mulai dari sekolah, kuliah, sampai kantor...apakah aku tetap teman yang baik dan menyenangkan buat mereka?

Banyak sekali pertanyaan yang menari-nari di kepalaku.
Introspeksi diri kulakukan sepenuh hati.....
Setelah beberapa saat, aku berbicara pada-Nya....
Aku BERSYUKUR....karena Tuhan masih memberiku waktu lagi. Untuk bertemu dengan orang-orang yang aku sayangi dan menyayangiku. Dan anugerah dari Tuhan ini akan kumanfaatkan baik-baik untuk memperbaiki diri, berusaha menjadi anak Tuhan yang taat dan pribadi yang baik bagi semua orang.



ULANG TAHUN.....
bertambah 1 lagi usiamu, tapi waktumu di dunia ini berkurang 1 juga.

Tapi friends......
Jangan khawatirkan hari esok, HIDUPLAH UNTUK HARI INI...dan berusahalah yang terbaik!

Mulai tengah malam, banyak sms masuk di HP ku.
Setengah jam yang lalu kulihat banyak sekali teman dan saudara yang mengucapkan selamat melalui Facebook. Akhhhh...senangnya, ternyata masih banyak yang perhatian sama aku... :)
Dan sekali lagi aku bersyukur untuk itu semua.

Ajarilah aku Tuhan, untuk menjadi lebih baik lagi.

Terimakasih atas segala berkat-Mu selama ini.......



Baca ini juga friends.... :)
http://id.wikipedia.org/wiki/Ulang_tahun
http://kartu.kapanlagi.com/ulang_tahun.html
http://belajarpsikologi.com/pengertian-introspeksi-diri/





Kamis, 06 Desember 2012

Caraku Memotivasi Anak TK Supaya Rajin Belajar

Sekarang ini anak TK tidak bisa full bermain saja, karena di sekolah sudah mulai diajarkan membaca, menulis, dan berhitung. Aku benar-benar merasakan bagaimana sulitnya mengajak Livia untuk lebih rajin belajar! Tapi itu hanya beberapa waktu saja...untunglah dia ini punya mama yang 'sedikit' kreatif, hehe...yang selalu mencari cara untuk memberikan motivasi belajar pada anak umur 4-5 tahun. Ya mungkin tidak bisa langsung, perlu dicoba beberapa cara, baru berhasil.

Karena tuntutan kurikulum yang berat, aku menjadwalkan setiap sore Livia harus belajar, walaupun tidak ada PR atau tugas yang lain. Aku ingin membiasakan dia untuk belajar tiap hari, jangan pada saat ada tugas saja, dengan harapan ketika SD dia sudah terbiasa (puji Tuhan...sudah terlaksana sekarang).

Karena usianya masih 4-5 tahun, aku tidak bisa memberikan gaya belajar seperti anak yang lebih besar, takutnya dia akan bosan dan tidak bersemangat.
Akhirnya aku punya ide!

Yang kusiapkan untuk belajar bersama Livia :
* Karena di TK belum ada buku cetak, di rumah kusediakan beberapa buku tulis untuk belajar.
* Papan tulis kecil, whiteboard lebih baik, tapi yang biasa juga tidak masalah.

 * Papan tulis mainan twin magnetic, yang menulisnya menggunakan pena khusus dan bisa dihapus
   langsung. Terdapat tiga stempel di sampingnya, bila ditekan pada papan akan keluar gambar sesuai
   bentuk stempel.
   Maaf ya fotonya sudah tidak lengkap...stempel tinggal 1, penanya juga sudah rusak. Ini perbuatan si
   kecil Rafa yang ingin ikut belajar juga...harap maklum ya... :)


Awalnya langsung saja aku beri dia tugas untuk mengerjakan, lalu aku duduk di sebelahnya. Tapi dia malah tidak bersemangat. Akhirnya....aku ajak dia bermain sandiwara, pura-puranya aku ini gurunya dan dia datang ke sekolah sambil membawa tas. Pada saat  memberikan tugas pun aku bergaya seperti seorang guru yang memanggil muridnya, mulai dari namanya sampai nama teman-temannya kadang aku sebutkan. Pada saat itulah dia belajar (tapi dia tidak menyadarinya). Jangan lupa, kadang selipkan gaya yang lucu, supaya dia tertawa dan tidak merasa bosan. Kadang aku ajak dia bernyanyi, kusuruh dia menyanyi di depan atau bersama-sama dengan memakai gaya (persis seperti di sekolah). Bila sudah selesai belajarnya, aku bersuara seperti bel sekolah, dan Livia pun bergaya seperti seorang murid yang pamit pada gurunya untuk pulang ke rumah.

Cara lain yang pernah aku pakai, bermain kuis sambil belajar.
Kalian tahu nggak acara kuis di salah satu TV swasta, yang bernama RANKING 1 ?
Kuis ini tayang mulai jam 07.30-08.30 setiap hari Senin-Jumat. 
Aku suka sekali menonton acara ini, selain karena ingin ikut belajar, pemandu acaranya sungguh kocak, seringkali membuat aku tertawa dan menikmati acara.
Di kuis ini, peserta dibekali whiteboard kecil dan spidol untuk menuliskan jawaban dari pertanyaan yang diberikan. Itulah yang aku lakukan juga pada Livia!
Kebetulan dia punya papan tulis twin magnetic, hadiah dari kakeknya. Maka kami pakailah itu sebagai peralatan bermain kuis, karena papan ini lebih kecil ukurannya sehingga tidak sulit buat dia mengangkat papan seperti peserta kuis di TV. Kalau sebelumnya aku bergaya seperti ibu guru di sekolahnya, sekarang aku bergaya seperti pemandu kuis Sarah Sechan :)
Pada acara ini juga ada yang namanya babak praktikum. Kadang aku mainkan juga bersama anakku, tapi yang mudah saja tentunya. Misalnya, aku nyalakan sebuah lilin. Lalu aku beri pertanyaan, "Kalau ditiup dari sebelah kanan lilin, kira-kira lilinnya akan mati atau tetap menyala?"
Ternyata cara ini berhasil juga membuat Livia bersemangat untuk terus belajar, karena suasananya tidak membosankan.

Kalau cara yang berikutnya ini, aku terinspirasi dari arisan...hehe.
Aku gunting beberapa sedotan sepanjang kira-kira 4 cm. Kemudian kertas aku gunting kecil-kecil dengan ukuran sekitar 3x4 cm, atau dikira-kira saja yang penting bisa masuk sedotan.
Pertanyaan aku tulis dikertas, bisa soal berhitung, perintah untuk menulis di papan, bahkan aku selipkan perintah supaya dia menyanyikan sebuah lagu.
Setelah selesai kertas digulung sekecil mungkin kemudian dimasukkan di sedotan.
Kumpulan sedotan dimasukkan di sebuah wadah kecil. Livia kusuruh mengambil satu, kemudian dibaca perintah / pertanyaannya, dan langsung menjawab. Setelah selesai ambil satu lagi dan begitu seterusnya sampai habis. Tapi jumlahnya jangan terlalu banyak ya...nanti dia bisa bosan juga :)
Ini benar-benar bermain, tapi dia tetap mempunyai sesuatu yang dipelajari! 

Kalau ingin mengajari ilmu berhitung, aku biasanya mengajak bermain pasar-pasaran. Bergantian kami berdua menjadi penjual atau pembeli. Misalnya dia berjualan kue, aku datang menghampiri kiosnya dan berkata, "Buk...saya beli kue donatnya 5 dan kue lempernya 3. Jadi kue yang saya beli berapa ya Bu jumlahnya?"
Dengan begitu dia akan belajar menghitung cepat.

Ya itu beberapa pengalamanku mengajak Livia belajar. Tiap hari aku memakai cara yang berbeda, supaya dia tidak bosan. Karena kita harus menyadari juga, mereka masih sangat kecil, usianya 4-5 tahun. Dulu pada saat kita seusia itu, pekerjaan kita hanya bermain...sedangkan sekarang?
Ini memang kemajuan zaman, kita tetap harus mengikuti. Tapi jangan lupa, anak seusia itu tetap butuh bermain. Karena itu, kita harus kreatif dalam memotivasi anak TK supaya di balik acara bermainnya, dia tetap mendapatkan ilmu untuk dipelajari.

Semoga pengalamanku ini bisa menginspirasi ya friends... :)




Baca juga disini friends :
http://edukasi.kompasiana.com/2012/09/23/buku-best-seller-metode-pengajaran-anak-tk/

http://majalahmerahputih.wordpress.com/2010/01/03/cara-efektif-mengajarkan-membaca-pada-anak-usia-tk/

http://www.pendidikankarakter.com/cara-jitu-menumbuhkan-semangat-belajar-pada-anak/

http://www.infobalita.net/252/tips-yang-dapat-membuat-anak-anda-rajin-belajar-dan-kesekolah.html