Minggu, 30 September 2012

Kanker Usus Besar

Beberapa bulan terakhir, adik perempuan papaku, mengalami perubahan dalam kebiasaan BAB. Beliau semakin jarang BAB, dan keluarnya sedikit sekali.
Setelah ke dokter, beliau hanya diberi obat pencahar saja, karena dianggap kurang makanan yang berserat. Tapi ternyata hasilnya nihil. Begitu juga dengan pengobatan alternatif, tidak ada perubahan yang lebih baik.
Awal bulan lalu, beliau mengeluh kembali kepada dokter yang mulai awal memeriksa. Akhirnya dokter menyarankan untuk endoskopi. dan ternyata...Tanteku divonis mengidap kanker ganas pada usus besar.
Hasil foto menunjukkan, terdapat banyak benjolan pada usus tersebut, sehingga menutupi lubang anus sampai 80%. Jadi lubang yang terbuka hanya 20%...itulah yang menyebabkan menjadi susah sekali BAB.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan kanker usus besar?
  Kanker usus adalah lesi yang terjadi di bagian epitel mukosa usus besar. Penyebabnya bisa dikarenakan berbagai faktor, seperti zat karsinogenik ,efek lingkungan atau genetik. Kanker usus besar biasanya terjadi di daerah persimpangan rektum dan sigmoid. Insiden kanker usus besar adalah yang ketiga, setelah lambung dan kanker esophagus, prevalensi lebih tinggi pada pasien usia 40 -50 tahun, sekitar 15% pasien kanker usus besar berumur 40 tahun, rasio antara pasien usus besar, laki-laki dan perempuan kanker adalah 2:1.

 Susah buang air besar (BAB) menjadi salah satu indikator seseorang mengalami penyakit kanker usus besar karena pada umumnya gaya hidup masyarakat di Indonesia kurang memperhatikan kebutuhan makanan yang mengandung serat.



Pakar onkologi dan aktivis Yayasan Kanker Indonesia, DR Dr Aru W Sudoyo SpPD KHOM, menjelaskan bahwa sesuai data tahun 2008 keganasan kolorektal atau kanker usus besar menduduki peringkat ketiga setelah kanker paru dan kanker prostat pada pria. Bahkan kanker mulut rahim dan kanker payudara pada perempuan.

Menurut dia, kanker usus besar adalah jenis kanker yang terjadi secara perlahan dan membutuhkan masa perkembangan antara 15-20 tahun. Oleh karena itu, dia menghimbau kepada setiap masyarakat di Tanah Air untuk segera mendeteksi gejala kanker sejak dini.

Akan tetapi, ungkap dia, selama ini pada umumnya pasien yang terdiagnosa menderita kanker usus besar justru datang berobat ketika stadium lanjut. Salah satu penyebabnya, wawasan dan kesadaran masyarakat terhadap berbagai gejala awal dari kanker usus besar sangat minim. Setiap tahun jumlah penderita kanker usus besar kian meningkat di pelosok Nusantara. Contoh gaya hidup yang memicu kanker usus besar adalah cara diet yang salah dan jarang melakukan aktivitas fisik.

"Selain itu, pola makan yang tidak seimbang seperti terlalu banyak makan daging merah dan lemak bisa memicu kanker usus besar. Untuk itu ada baiknya setiap mengonsumsi makanan apa pun wajib diimbangi dengan makan buah dan sayuran segar," katanya.

Ia melanjutkan, kalau masyarakat menemukan darah pada feses saat buang air besar, diare atau sembelit tanpa sebab dan terjadi lebih dari enam pekan juga patut diwaspadai. Apalagi jika mengalami penurunan berat badan tanpa sebab. "Ketika semua hal itu terjadi maka ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter karena kemungkinan merupakan gejala awal dari kanker usus besar," katanya.


Hhhhhhh...karena itu, kita harus selalu menerapkan hidup sehat ya friends...!
Makan makanan yang sehat, perbanyak buah dan sayuran....dan rajin berolahraga. 
Selain itu, kita harus selalu peka terhadap perubahan dalam diri kita, sehingga apabila ada sesuatu yang salah dengan badan kita...langsung bisa diatasi. Bahkan lebih bagus lagi, kalau bisa mencegahnya ! 

Aku dulu mulai kecil susah sekali makan sayur. Dan orangtuaku saking sayangnya dengan anak semata wayangnya ini, tidak berusaha memaksa. Aku baru menyadari betapa pentingnya sayur, ketika melahirkan anak pertama, ASI yang keluar sedikit sekali...kasihan anakku. Setelah itu, aku berusaha untuk banyak makan sayur dan buah...tidak ada kata terlambat kan ?!
Dan sekarang, anak-anakku mulai kecil sudah kubiasakan untuk makan buah dan sayur.
Awalnya memang sulit, tapi setelah itu mereka terbiasa. Terutama si kecil Rafael..dia suka sekali makan sayur...syukurlah... :) 

Friends....cobaan hidup setiap orang berbeda-beda.
Kita bisa berhasil melaluinya atau tidak, tergantung bagaimana kita menyikapinya. 

Tante...semoga engkau tetap semangat, banyak berdoa dan selalu berusaha untuk sembuh.
Kami akan selalu berdoa untukmu, dan selalu menemanimu.
GBU Tante.... 


Silahkan baca juga artikel terkait di bawah ini : 
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/sehat/2012/11/08/878/Teh-Hijau-Turunkan-Risiko-Kanker-Usus-Besar 

http://health.detik.com/read/2012/09/28/065830/2042274/766/8-makanan-yang-pencegah-kanker-usus-besar 

http://www.asiancancer.com/indonesian/cancer-topics/colon-cancer/ 

http://www.antaranews.com/berita/315617/waspadalah--susah-bab-gejala-kanker-usus-besar
  
http://www.deherba.com/obat-kanker-usus-besar.html 

http://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=77 

http://doktersehat.com/kanker-usus-besar-gejala-dan-penyebabnya/ 

2 komentar:

Anonim mengatakan...

kunjungan balik Mbak Devi.....

Blognya udah bagus kok, ayo sesering mungkin Posting...

Unknown mengatakan...

hehe..makasi banyak ya kunjungannya.
Iya nih,berusaha cari topik yang menarik terus.
Semoga besok2 bisa lebih baik lagi...:)