Selasa, 11 Juni 2013

Anak SMP Jadi Mucikari...????

Beberapa hari yang lalu ada lagi satu berita yang membuat geger Indonesia!
Setelah kasus pemukulan seorang pejabat pada seorang pramugari, kini negara kita dikejutkan oleh berita yang menurutku lebih menghebohkan lagi, bahkan lebih memprihatinkan.

Polisi akhirnya berhasil membongkar sebuah jaringan prostitusi di Surabaya, yang memperdagangkan siswi-siswi pelajar SMP dan SMA. Tapi yang benar-benar membuatku shock dan prihatin adalah mucikarinya adalah seorang pelajar SMP! Oh my God...kok bisa sihhhhh..... :'(



Ngeri banget dengernya!
Apalagi aku punya anak cewek, jadi takut membayangkan bagaimana pergaulannya nanti bila dia bertambah dewasa. Sekarang saja sudah sedemikian parahnya, gimana nanti....???

Mereka yang terjerumus ke dunia prostitusi, kebanyakan mempunyai alasan yang mirip. Diantaranya karena keadaan ekonomi keluarga, atau karena orangtuanya bercerai. Tapi ada juga yang melakukan itu karena sudah merupakan 'kebutuhan' atau gaya hidup. Apapun alasannya, dunia nista seperti itu tidak seharusnya dijalani. Tapi aku tidak bisa mengubah pemikiran orang-orang yang sudah terlanjur masuk dalam kehidupan itu. Yang aku bisa hanyalah...mencegah supaya anak-anakku tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah!

Selama ini ada yang orangtua yang berpikir, anak disekolahkan....jadi baik-buruknya anak tergantung pada didikan gurunya di sekolah. Padahal bisa juga di sekolah dia anak yang baik atau pendiam, tapi setelah pulang sekolah...dia mulai berkumpul dengan orang-orang yang 'salah pergaulan'.
Dan itu semua bisa dicegah, apabila orangtua memperhatikan pergaulan anaknya di dalam dan luar sekolah.

Bagaimana cara mencegahnya...???
Kita memberi kebebasan pada anak, boleh berteman dengan siapa saja. Tapi kita juga harus tahu siapa teman-temannya, mau pergi kemana, apa isi acara yang didatangi, dan sebagainya. Walaupun memberi kebebasan, tapi tetap diawasi dengan cara yang bijaksana, kita buat taktik "tarik-ulur". 
Bagaimana maksudnya?
Yaaaaa....mengawasi bukan berarti menguntit kemana pun anak pergi. Tapi bisa dengan cara mencari info dengan bertanya pada anak, atau temannya. Kalau kita merasa ada yang tidak beres, kita bisa melarangnya, tapi dengan disertai alasan yang masuk akal. Jangan hanya melarang tapi harus memberi pengertian juga.
Kalau dulu...saat aku masih sekolah, aku sering jengkel dan marah-marah apabila ortu tanya macam-macam tentang teman atau kegiatanku. Tapi sekarang, saat aku sudah jadi seorang ibu, dan melihat dunia pergaulan yang semakin 'bebas' seperti sekarang ini...aku jadi menyesal, kenapa aku dulu bersikap seperti itu pada ortu. Karena itu semua mereka lakukan demi kebaikanku...hhhhhhhh....

Sering mengajak sharing anak tentang kegiatan yang dia lakukan beserta teman-temannya yang terlibat di dalamnya.
Dengan seringnya kita berkomunikasi dengan anak, mereka akan merasa dihargai, dan lebih dekat dengan orangtuanya. Itu bisa mencegah dunia'gelap' mempengaruhinya. Kalau ada temannya datang ke rumah, coba ajak berkenalan dan ngobrol singkat, sehingga kita bisa menilai pribadinya.

Beri anak pengertian tentang baik-buruknya pergaulan sejak dini.
Jangan berpikir mulai mengajari anak saat dia sudah agak dewasa saja. Menurutku itu salah! Seperti narkoba misalnya. Mungkin anak usia kelas 1 SD akan sulit memahami tentang obat terlarang itu. Tapi, kita harus memberitahunya dengan kata-kata yang sederhana, supaya dia bisa mengerti dan lebih hati-hati. Karena para pengedar narkoba sekarang justru menjadikan anak-anak kecil ini sebagai sasaran empuknya.
Acara-acara di televisi juga banyak mempengaruhi perkembangan anak. Beberapa bulan yang lalu, aku melihat tayangan berita mengenai beberapa anak SD memperkosa teman sekelasnya. Nah lhooo...kalau sudah seperti itu, siapa yang tidak sedih?

Khawatir tentang pergaulan anak zaman sekarang bukan berarti tidak mau mempercayai anak. Tetap berikan kepercayaan pada anak, supaya dia tetap merasa dihargai sebagai seorang pribadi.
Tapi tetap waspada, dengan cara menjaga terjalinnya komunikasi yang baik antara orangtua dan anak. Dan gunakan bahasa yang lembut ketika berbicara dengan mereka, jangan dengan bentakan atau kata-kata yang kasar, itu akan membuat mereka 'lari' dari kita!

"Ada" setiap kali anak membutuhkan perhatian kita.
Itulah yang dibutuhkan anak. Ketika punya masalah dengan teman, guru, atau pelajarannya...mereka pasti mencari orangtuanya. Benar-benar sediakan waktu untuk mendengarkan curhatnya, membantu memberi saran atas masalahnya. Tapi kalau kita tidak mau peduli dengan mereka,dengan alasan sibuk misalnya...itu akan membuat mereka kesal. Dan bisa-bisa mereka akan lari ke tempat lain dan jatuh terjerumus ke dunia pergaulan yang salah.

Jangan terlalu mengekang, karena itu juga bisa membuat anak melakukan pemberontakan dan mencoba hal-hal yang jelek sebagai tempat pelariannya. Kita tidak mau menyesal kan friends....?

Anak memang lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah. Tapi bukan berarti pendidikan anak 100% di tangan gurunya. Karena peran orangtua yang mendidik di rumah juga sangat penting!
Kedua pihak saling melengkapi dalam membentuk pribadi anak.
Karena itu, mulai sekarang...kita harus lebih peka lagi akan kebutuhan anak. Bukan kebutuhan yang bersifat materi, tapi lebih pada kebutuhan perhatian dan kasih sayang.
Karena hanya itulah yang bisa membuat mereka tetap berada dalam pelukan orangtuanya dan terhindar dari segala pergaulan yang salah.

Semoga bermanfaat....
Selamat beristirahat friends ^_^




Baca ini juga ya friends :
http://graciasstory.blogspot.com/2012/11/10-hal-yang-tidak-boleh-dilakukan-pada.html
http://news.detik.com/surabaya/read/2013/06/11/130907/2270026/466/siswi-smp-jadi-mucikari-pengamat-pendidikan-anak-anak-ini-korban







Tidak ada komentar: