Kamis, 18 Oktober 2012

Melatih Keberanian Anak (1)

Anak sulungku namanya Livia.
Dia sangat periang, tetapi cukup sensitif, agak lama untuk menyesuaikan diri.
Pada saat masuk TK, aku tidak tega rasanya melepas dia berangkat.
Suami menertawakanku...seperti mau nganter pergi jauh saja, katanya.
Pada saat berangkat dari rumah, Livia penuh semangat!
Sepanjang jalan dia berceloteh, membayangkan sekolah barunya.
Tapi ternyata setelah sampai sekolah...dia menangis tidak mau ditinggal!
haduhhh...bener kan feelingku....?
Tapi aku tidak mau duduk di sampingnya, nanti dia semakin manja.
Aku tetap di dalam kelas, tapi berdiri di pojok ruangan.
Setelah agak lama dan dia mulai tenang, aku keluar kelas. Tapi aku tetap berusaha masih terlihat oleh Livia dari tempat duduknya.
Syukurlah...sampai pulang sekolah dia tidak menangis lagi.
Hari kedua dia sudah tidak takut dan menangis lagi. Karena aku beri semangat terus...dan sepulang hari pertama sekolah, sengaja aku berlama-lama di sekolah. Aku ajak dia bermain sepuasnya di halaman sekolah.
Itu pengalaman hari pertama masuk TK.
Teman sekelasnya ada lho yang minta ditemeni mamanya terus sampai seminggu, duduk di sampingnya. Mamanya jadi ikut sekolah nihhh.... :D ...untung Livia bisa cepat menyesuaikan diri.



Sekitar 5 bulan kemudian, aku diberitahu Livia...dia dipilih untuk menari di sebuah acara pentas seni.
Haaahhh...????
Kalau masalah menari, aku yakin dia bisa..tapi, kalau pas waktunya tampil demam panggung gimana donk?!
Ternyata friends...apa yang aku takutkan tidak terjadi.
Livia melangkah ke atas panggung dengan penuh percaya diri, dan menari dengan baik.
Sebulan kemudian, dari sepuluh penari tadi..dipilih 5 anak saja untuk mengikuti lomba
mewakili sekolah. Ternyata, Liviaku salah satunya!
Bahkan dia dan teman-temannya berhasil meraih juara.
Setelah itu, mulai jadi langganan...dia diikutkan lomba menyanyi, juara juga.
Akhhh...anakku sudah berhasil mengatasi ketakutannya !
Buktinya dia bisa percaya diri di hadapan orang banyak, dan membuat kami semua bangga.

Selain aktif ikut kegiatan di sekolah, aku berusaha setiap ada acara doa di lingkungan, pernikahan, atau acara keluarga besar, dia selalu aku ajak dan aku kenalkan dengan semua orang, terutama dengan anak-anak seusianya.
Butuh waktu memang...tapi kalau sejak dini tidak dilatih, dia akan tetap seperti itu.

Ada seorang temanku yang mempunyai masalah yang sama, tapi anaknya cowok dan dua tahun lebih tua dari Livia. Anaknya pemalu, tidak mudah bergaul, dan kesannya agak cuek. Temanku berpikir, itu sudah karakter anaknya, jadi dibiarkan saja.
Pada waktu ada acara doa di rumahnya, anak itu tidak mau bergabung. Oleh orangtuanya dituruti, dibiarkan bermain komputer di ruang tengah, persis bersebelahan dengan ruang tamu.
Pada saat tamu mulai acara makan, oleh tuan rumah dipersilahkan ke ruang makan yang sudah pasti melewati anak itu. Ada beberapa orang menyapa, mengajak bicara, tapi anak itu diam saja,menoleh pun tidak. Mamanya yang mengomentari, "Anak saya ini memang gitu...."
hhhhhh...mencoba mengerti sifat anak sih boleh saja...tapi nggak gitu juga kaleee...!!!!
Walaupun pemalu, kita sebagai orangtua harus terus mengarahkan, dan paling penting...harus mengajari tata krama!
Mentang-mentang pemalu, disapa orang diam saja...itu kan sudah nggak bener..ya kan friends...?

Anak adalah titipan dari Tuhan.
Jadi sebagai orangtua, kita harus mendidik, mengarahkan, supaya mereka menjadi anak-anak yang baik. Walaupun tidak jarang itu bisa menghabiskan kesabaran kita...tapi itu semua demi sang buah hati...setuju friends...??!

Semoga kita semua bisa jadi orangtua yang baik ya friends.... :)
Salam buat permata hati kalian di rumah yaaaa.... 


Silahkan baca juga artikel terkait di bawah ini :
http://bookadvisormds.com/2012/04/melatih-keberanian-dan-rasa-percaya-diri-anak/ 
http://riliarully.wordpress.com/2012/03/26/melatih-keberanian-anak/ 
http://www.f-buzz.com/2009/03/02/kiat-melatih-anak-agar-berani-dan-mandiri/ 








Tidak ada komentar: