Jumat, 30 November 2012

Krematorium Junrejo-Batu

Kemarin menjadi hari yang cukup menyedihkan buatku.
Tanggal 21 November Tanteku tercinta meninggal dunia, karena sakit kanker usus besar.
Permintaan terakhirnya, beliau tidak ingin dimakamkan, tapi di kremasi.
Dan kemarin adalah hari yang dipilih putranya untuk sang mama. Walaupun bukan anak kandungnya, tapi aku ikut terpukul atas kepergian beliau.

Mulai jam 6 pagi, kami semua sibuk untuk persiapan acara kremasi. Tidak ada tangis, yang ada hanyalah ketegangan, karena takut acara tidak berjalan lancar, mengingat banyaknya umat yang datang ikut memberikan doa dan hendak ikut mengiringi ke tempat kremasi.
Di kota Malang, hanya ada satu tempat kremasi, yaitu di KREMATORIUM PANCA BUDHI, yang terletak di Desa Junrejo-kota Batu.

Jalan menuju kesana begitu teduh dan sejuk, membuat nyaman para pelayat, walaupun sebanarnya mereka sedang berduka. 
Setelah berdoa bersama terlebih dahulu dipimpin oleh Romo, tibalah saatnya peti jenazah dimasukkan ke tempat pembakaran. Hati kami semakin tidak karuan, menjelang detik-detik melihat peti itu untuk terakhir kalinya sebelum menjadi abu.


Setelah peti sudah berada di dalam, mulai dari keluarga kemudian diteruskan pengunjung yang datang menaburkan bunga pada peti jenazah. Setelah selesai, petugas menutup tempat pembakaran dan rolling door di depannya.
Petugas meminta keluarga berdiri di samping rolling door tersebut, tepatnya ada sebuah tombol disana. Tombol itu akan ditekan oleh pihak keluarga, sebagai tanda mulainya pembakaran jenazah.
Akhirnya.....anak tunggal Tanteku yang melakukannya. Aku tahu, itu pasti sungguh berat buat dia, tapi mau bagaimana lagi...ini tetap harus dilakukan.


Kami hanya bisa berderai air mata.....
Kenangan bersama Tanteku berputar-putar memenuhi kepalaku.
Terbayang senyumnya, candaannya, bahkan saat terakhir bertemu dengan beliau saat sakit, semuanya langsung terbayang di depan mata.
Tante, begitu cepat engkau pergi...kami sangat kehilanganmu.
Tapi ini semua Tuhan yang menghendaki, ini pasti jalan terbaik untuk semuanya.
Semoga keluarganya tabah menghadapi cobaan ini...because life must go on!

Perlahan-lahan kami berjalan meninggalkan krematorium.
Dari jauh, kami hanya bisa melihat kepulan asap pembakaran.



Selamat jalan Tante....
Semoga engkau bahagia disana.....
Kami akan selalu mengingatmu, dan selalu berdoa untuk ketenanganmu disana....



Baca juga artikel di bawah ini :
http://www.rentcarwisata-malang.blogspot.com/
http://www.panoramio.com/photo/48385222
http://www.geolocation.ws/v/P/48385222/krematorium-pancabudi/en


Tidak ada komentar: